Laporan yang dilayangkan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI) itu, kata dia, telah keliru memahami ceramah Habib Rizieq di Pondok Kelapa, Minggu (25/12) kemarin.
"Itu mereka barang buktinya video kan. Nah mereka hanya mengutip beberapa potongan ceramah Habib Rizieq," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (26/12).
Dia menilai, maksud Habib Rizieq tidak menista agama lain. Karenanya, dia menganjurkan PP-PMKRI dan kelompok yang tersinggung, untuk melihat utuh video ceramah Habib Rizieq.
"Kalau mereka melihat videonya secara full, di situ Habib Rizieq sedang membahas tentang toleransi antarumat beragama," jelas dia.
Dia menjelaskan, ceramah yang dibawakan Habib Rizieq adalah mengenai pentingnya toleransi beragama dan Bhineka Tunggal Ika.
"Habib Rizieq menolak toleransi kebablasan yang mencampuradukkan akidah yang memaksa kaum muslimin memakai atribut keyakinan agama lain dan memaksakan karyawan untuk mengucapkan selamat Natal. Itulah yang dikritisi oleh habib Riezieq," tutur Syahid.
Oleh karena itu, Syahid menyimpulkan, ceramah tersebut bukanlah suatu upaya untuk menodai agama.
Menurutnya, Habib Rizieq semata-mata hanya menyampaikan kajian Islam dalam perspektif toleransi dan berbangsa.
"Jadi mereka ini seharusnya memberikan laporan itu dengan barang bukti yang full, bukan secara parsial," pungkas dia.